Senin, 14 Maret 2016

Properti utama dari material refraktori



Material refraktori Castable


Firebricks (batu tahan api)


















Beberapa properti utama dari material refraktori di antaranya adalah sebagai berikut :

PYROMETRIC CONE OF EQUIVALENT ( P.C.E ) 

SATUAN                        : ( SK ) – ATAU ( °C )
Yaitu suatu properties dari refractory yang menunjukan ketahanan refractory material terhadap temperatur, yang metode pengukurannya menggunakan Pyrometric Cone yang bebentuk piramida dengan ukuran tertentu.
Pyrometric Cone ini di buat dalam beberapa seri atau rentetan.
beberapa Seri yang terkenal yaitu Seger Cone ( Germany ) dan Orthon Cone ( USA )
Standart ini umum nya di gunakan untuk menentukan tingkat ketahanan temperature pada Fire Bricks yang di nyatakan dalam SK, Seperti : SK-30, SK-32, SK- 36, dll s/d SK-40, dll
atau Refractoriness ( °C )
Prosedur Pengetesan yang umum di gunakan yaitu :  ASTM C-24
     
MAX. SERVICE TEMPERATURE

SATUAN                      :    ( °C )
Metode pengetesan      :    ASTM C-24 ; EN 1402-1

Umumnya di gunakan pada Monolitic refractories.
Metode pengetesannya sama dengan P.C.E yang di gunakan untuk menentukan performance terhadap temperature pada Monolitic refractories.
Dimana  MST = “ Temperature P.C.E  ( dalam °C ) – 150 “  

CONTOH ALAT PENGUJI PYROMETIC CONE EQUIVALENT (PCE) / SEGER CONE UNTUK MENENTUKAN  REFRACTORINESS / SK




BULK DENSITY 

Satuan                          : lb / ft³,  Kg/m³,   Ton/ M³,  gram/cm³
Metode Pengetesan     : ASTM C-134 ; EN 1402-6, dll

Nilai Bulk Density sangat berguna untuk menentukan property refractories yang lainnya.
Kualitas secara umum materials refractories bisa di lihat dari B.D-nya.
Untuk jenis Dense castable, semakin tinggi B.D nya maka umumnya semakin bagus Mechanical Strenght nya ( C.C.S & M.O.R ), abrasion resistance, porosity, juga volume stability nya.
Untuk jenis Insulating castable, semakin rendah B.D nya, maka umum nya Thermal Conductivity nya semakin bagus ( rendah )
Cara menentukan Bulk Density yaitu : Berat Massa material dibagi Volume, dimana berat massa material di ukur pada saat material telah di drying pada temeprature 110 °C dan 815 °C.

APPARENT PROSITY

Satuan                          : %
Metode pengetesan     : ASTM C-20

Yaitu nilai yang menunjukan prosentase jumlah volume lubang pori – pori yang terbuka dari material refractori, dimana cairan bisa penetrasi ke dalamnya.

COLD CRUSHING STRENGTH ( C.C.S )

Satuan                          : kg/cm2 ; N/mm2; Mpa; Psi
Metode pengetesan     : ASTM C-133 ; 1402-6

Yaitu suatu nilai yang menunjukan ketahanan material refractory terhadap tegangan hancur.
Umum nya semakin tinggi nilai C.C.S dari material refractoy, maka semakin tnggi pula ketahanan terhadap abrasinya.

MODULUS OF RUPTURE  ( M.O.R )

Satuan                          : kg/cm2 ; N/mm2; Mpa; Psi
Metode pengetesan     : ASTM C-133 ; 1402-6
Yaitu suatu nilai yang menunjukan ketahanan material refractory terhadap tegangan patah.
Umum nya semakin tinggi nilai M.O.R dari material refractoy, maka material tersebut lebih tahan terhadap thermal schock dan crack.

PERMANENT LINIER CHANGE ( P.L.C. )

Satuan                         : %
Metode pengetesan    : ASTM C-113 ; EN 1402-6

Yaitu suatu nilai yang mnunjukan perubahan dimensi material refractory akibat dari pemuaian dan penyusutan pada saat pemanasan pada temperature tertentu.
Umum nya diukur dari :
Green to dried ( 110 °C )
Dried to fired ( 815 °C, 1000 °C, 1200 °C, 1300 °C, dll )

THERMAL CONDUCTIVITY ( T.C )

Satuan                         : W/m•k ; Kcal / m.h °C
Metode pengetesan    :  ASTM C 201 / C 417 ;  EN 993-14

Yaitu suatua nilai yang menunjukan kemampuan material refractory menghambat hantaran panas dari Hot face ke Cold face.
Material dengan thermal conductivity yang tinggi diperlukan untuk lapisan yang diperlukan heat transfer yang bagus, seperti  recuperator, regenerator, Heat Echanger, Mufle Furnace, dll
Material dengan thermal conductivity yang rendah diperlukan untuk equipment yang memerlukan penghematan panas,  efisiensi energi, dan segi ergonomis seperti ; Heat treatment Furnaces, Heating Furnaces, dan Furnace pada umumnya.

CHEMICAL COMPOSITION

Satuan                         : %
Metode pengetesan    :  ASTM 1172, / ASTM E 1184 ; E N ISO 12677

Yaitu suatu angka yang menunjukan kandungan utama komposisi kimia dari material refractory.
Umumnya untuk jenis high alumina, semakin rendah kandungan Fe2O3 nya, maka kualitas material tersebut juga semakin bagus.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang  material dan produk refraktori lainnya bisa di lihat di link ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar